Pages

Rabu, 05 Maret 2014

Day 6: Angry Girl is in the House

Dear Sa,
Hangatkah hatimu setiap kali mengingatku di sana? Your brown eyes, you've said. Aku masih tak jenak lelap, baru bisa tertidur jika waktumu di sana sudah menunjukkan jam tidur. Membuatku merindu dekap hangatmu.

Pagi kumulai dengan baik, sebenarnya, dengan satu halaman prolog project baruku, dengan jendela ruang kerja yang terbuka, udara pagi yang sejuk, teh kerinci hangat, Blur, dan gairah menulis. Pagi yang sempurna dikoyak oleh email dari HRD kantor lama, tentang pemotongan hakku yang membuatku langsung menelepon mereka. Sangat tak adil. Sudahlah, mengingatnya hanya akan meletupkan angkara lagi. Siangnya, tangan kananku merah selepas menggebrak meja layanan servis handphone. Belum pernah aku semarah itu hingga mengintimidasi secara fisik ke orang lain.

Sorenya, ada lagi yang berulah, kali ini di ruangan.

Membaca ulang wasapmu hari ini, lumayan menenangkanku. Sisanya kucari dalam tumpukan buku dan pekerjaan. Rasanya ingin cepat pulang, bergelung bersama Aramis dalam selimut. Hari yang melelahkan....


merindumu, sangat,
AR

0 komentar:

Posting Komentar